Imbas dari burulnya material timbunan, truk amblas di bahu jalan Karanja Lemba milik provinsi ditengarai gegara material timbunan tak berkualitas alias menggunakan tanah galian yang bercampur lumpur.
Padahal sebelumnya, aktivitas pada proyek ini sudah merusak sejumlah titik badan jalan Karanja Lembah.
Kali ini proyek Pembangunan Jaringan Perpipaan dan Sambungan Rumah di Kota Palu milik Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BP2W) Sulawesi Tengah (Sulteng) sudah menelan ‘korban’.
Data dihimpun tim media mengungkap, material yang dipakai untuk menimbun bahu jalan tersebut tanah bekas galian.
Amblasnya truk tersebut di lokasi tepat di depan gerai sebuah perusahaan ritel ternama pada Sabtu (9/3/2024).
Para pekerja lapangan, menimbun kembali bekas galian dengan bekas tanah yang yang digali, namun tak sesuai kondisi tanah pada awalnya, sehingga kualitas timbunan tersebut sangat tidak kuat.
Sejumlah pengendara yang melintas mengeluhkan kondisi bahu jalan yang becek kala hujan, serta sangat tidak padat dan mengakibatkan sejumlah kendaraan baik roda dua dan empat terperosok.
Akibatnya, proyek pemasangan pipa dari Balai Prasarana dan Pemukiman Wilayah (BP2W) Sulteng, telah merusak badan jalan ruas Karanja Lembah milik Pemerintah Daerah (Pemda) Sulawesi Tengah (Sulteng) yakni Dinas PU Bina Marga Sulteng.
Proyek dengan kontrak HK.02.01/KONT/BPPW/PPK-AM-ST/2023/005.101/03 dengan nilai kontrak Rp46.002.008.000 itu yang dikerjakan PT Jasuka-Tirta, KSO itu, telah merusak badan jalan sepanjang Jalan Karanja Lembah.
Dari pantauan media, proyek penggalian bahu jalan untuk pemasangan jaringan perpipaan yang sedang berjalan itu, telah mengakibatkan kerusakan sejumlah aspal.
Baca: Proyek Perpipaan BP2W Sulteng Merusak Badan Jalan Provinsi
Komentar