Selain meminta pihak perusahaan kontraktor memperbaiki kerusakan badan jalan, Asbudianto juga mendesak BP2W Sulteng untuk segera memperbaiki kerusakannya, agar tidak mengganggu arus lalulintas di daerah itu.
Sementara untuk timbunan bahu jalan, Asbudianto tidak mengetahui material yang digunakan, sebab bukan bidangnya yang mengeluarkan izin.
Berdasarkan pemantauan, timbunan bahu jalan, perusahaan menggunakan material bekas galian pipa di lapisan bagian bawahnya, lalu lapisan atas menggunakan material tanah bercampur pasir.
Berdasarkan data yang dihimpun, badan jalan yang sudah rusak tersebut belum dilakukan perbaikan sehingga berpotensi mengganggu lalu lintas kenderaan.
Apalagi saat ini sudah memasuki bulan Ramadan, tentu jalan itu akan ramai dilalui masyarakat.
Kepala BP2W Sulteng, Baskoro yang dikonfirmasi tak memberikan respon sama sekali.
Sementara Kepala Satuan Kerja (Kasatker) BP2W Sulteng Tarso yang dikonfirmasi, juga tidak memberikan keterangan yang diharapkan.
“Silahkan konfirmasi sama PPK terkait spesifikasi nya,” tulis Tarso melalui pesat WhatsApp, Selasa (12/3/2024) lalu.
Namun saat diminta nomor kontak PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) untuk keperluan konfirmasi, Kasatker tidak memberikan lagi tanggapan hingga berita ini ditayangkan.
Komentar