gNews.co.id– Dmitry Bivol pernah bilang, jika Canelo Alvarez kalah dari Gennady Golovkin (17 Sep 2022), maka tidak ada rematch. Faktanya, Canelo menang angka atas Golovkin.
Sekarang giliran Canelo balik mengancam. Jika Bivol kalah dari Gilberto Ramirez (5 Nov 2022), tak akan ada rematch.
Dilansir dari sportanews.com, Dmitry Bivol mengalahkan Canelo Alvarez dengan angka mutlak pada pertarungan Mei 2022.
Alih-alih langsung rematch, ujug-ujug Canelo mengambil rute lain, bertarung trilogi dengan Gennady Golovkin yang sudah makin sepuh di usia 40.
Bivol sempat mengancam takkan ada rematch jika Canelo kalah dari Golovkin. Untungnya Canelo menang.
Di sisi lain, lantaran Canelo melakukan duel sela, Bivol pun jadi tak punya alasan untuk tidak melakukan duel wajib dengan Gilberto Ramirez.
Ini duel yang paling lama ditunggu Zurdo Ramirez. Selain ingin merebut gelar kelas berat ringan dari Bivol, sebagai petinju Meksiko Ramirez juga ingin membayar dendam kekalahan Canelo dari Bivol.
Ini jelas bukan pertarungan mudah buat Bivol. Karena itu, Canelo seperti memanfaatkan momen itu dengan mengancam Bivol. Jika kalah dari Ramirez, Canelo batal melakukan rematch.
Menariknya, jika Ramirez yang menang, Canelo sejak jauh-jauh hari sudah pasang kuda-kuda, bahwa ia tak mau lagi bertarung dengan sesama petinju Meksiko.
Itu juga berlaku bagi David Benavidez, petinju kelas menengah super AS asal Meksiko.
Nah, menariknya juga jika Bivol ternyata bisa mengalahkan Ramirez. Jika itu terjadi, Canelo bisa berada dalam posisi makan buah simalakama.
Menghindari Bivol sama artinya ia menunjukkan ketakutannya atas petinju Rusia itu. Bertarung dengan Bivol juga berisiko kalah kali kedua dan itu akan merusak legasi yang ingin dibangunnya.
Apalagi jika ia menghindari Bivol dan bertarung dengan petinju sekelas John Ryder. BB
Baca: MotoGP : Quartararo Berupaya Keluar dari Situasi Sulit
Komentar