Cawagub Abdul Karim Aljufri Disambut Hangat Petani di Poso: Kami akan Menyediakan Bibit Unggul

gNews.co.id – Cawagub Sulteng Abdul Karim Aljufri menerima sambutan hangat dari masyarakat Desa Watutawu, Kecamatan Lore Piore, Kabupaten Poso, saat kampanye pada Jumat (1/11/2024) malam.

Kehadirannya disambut secara adat melalui prosesi Topekurehua, sebagai bentuk penghormatan terhadap tamu yang datang.

Dalam prosesi tersebut, Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sulawesi Tengah (Sulteng), Abdul Karim Aljufri dikalungi mahkota, dan diberikan bakul berisi beras, telur, serta ayam jantan beserta tempat minumnya (dapo), yang melambangkan kekayaan dan kesejahteraan.

Dalam orasi politiknya, Abdul Karim, yang akrab disapa AKA, menyoroti tiga persoalan utama yang dihadapi para petani di Sulawesi Tengah.

Pertama, ia menyoroti sulitnya akses petani terhadap pupuk bersubsidi, meskipun ketersediaannya mencukupi.

Banyak petani terpaksa berutang kepada pihak lain yang mampu membeli pupuk dalam jumlah besar.

“Sebenarnya, kuota pupuk subsidi kita cukup. Sayangnya, banyak petani kita yang butuh pupuk tapi tidak punya uang, sehingga harus berutang kepada mereka yang memiliki modal besar untuk membeli pupuk,” jelas AKA.

Sebagai solusinya, Dia mengusulkan agar Badan Usaha Milik Desa (BumDes) berperan dalam menyediakan pupuk.

Dengan ini, petani dapat membeli pupuk dengan harga yang terjangkau, bahkan dapat berutang yang bisa dibayar setelah panen.

Namun, Abdul Karim Aljufri menegaskan permasalahan petani tidak hanya terkait pupuk. Menurutnya, tanpa bibit unggul, hasil panen akan tetap terbatas meskipun pupuk tersedia.

Oleh karena itu, pasangan BERAMAL berkomitmen untuk menyediakan bibit unggul guna meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen.

“Kami akan menyediakan bibit unggul demi meningkatkan hasil panen para petani,” ujarnya.

Lebih lanjut, AKA juga menjelaskan bahwa pasangan BERAMAL memiliki program modernisasi alat pertanian. “Petani kita butuh alat yang modern untuk mempermudah pengelolaan lahan,” tambahnya.

Sebagai langkah antisipasi terhadap risiko gagal panen akibat cuaca ekstrem, AKA mengusulkan program asuransi pertanian. Hal ini bertujuan untuk melindungi petani dari kerugian yang diakibatkan oleh banjir atau kekeringan.

“Selama ini, petani yang menghadapi banjir atau kekeringan harus menanggung kerugian sendiri. Dengan adanya asuransi pertanian, pemerintah akan menjamin petani mendapatkan uang ganti rugi jika mengalami gagal panen,” jelas AKA.

Ia menutup orasinya dengan menegaskan bahwa asuransi ini akan menjadi jaminan bagi petani agar tidak perlu khawatir tentang kebutuhan hidup mereka selama masa sulit.

“Ini berarti petani tidak perlu cemas tentang kebutuhan hidup mereka meskipun sedang tidak bisa menanam,” tandasnya.

Melalui program-program pro-rakyat tersebut, pasangan BERAMAL berkomitmen untuk membawa perubahan yang signifikan bagi petani di Sulteng, sehingga sektor pertanian dapat menjadi lebih produktif dan stabil dalam menghadapi berbagai tantangan.

Baca: Tim Koalisi BERAMAL Gelar Kampanye Dialogis di Donggala, NSL Janji Kawal Program Pro-Rakyat

Komentar