Elektabilitas Prabowo Kian Moncer! Survei Jarak dengan Ganjar Terus Melebar

gNews.co.id – Elektabilitas Prabowo Subianto makin moncer dan masih menjadi Capres unggulan, top mind dalam rilis terbaru lembaga survei Polstat Indonesia.

Peneliti Senior Lembaga survei Political Statistics (Polstat) Indonesia, Apna Permana menyampaikan hasil survei terbaru tentang Calon Presiden (Capres) enam bulan jelang Pemilu 2024 mendatang.

Dia menyampaikan bahwa salah satu temuan menarik dari survei Polstat kali ini adalah adanya basis massa Presiden Jokowi semakin solid menjatuhkan pilihannya pada Prabowo Subianto.

“Berdasarkan hasil survei Polstat Indonesia, dukungan terhadap Prabowo Subianto dari basis massa atau pemilih Jokowi terus meningkat dari waktu ke waktu,” tutur Apna Permana, Rabu (9/10/2023).

Polstat merinci pada survei bulan Februari 2023 baru 38,9 persen pemilih Jokowi pada Pilpres 2019 yang mengaku akan memilih Prabowo pada Pilpres 2024 nanti. Sedangkan pada survei bulan Mei 2023 telah meningkat menjadi 43,5 persen dan pada survei Polstat Indonesia bulan Agustus 2023 kali ini meningkat lagi menjadi 46,2 persen.

Imbas dari arus migrasi basis massa Jokowi dan pemilih PDI Perjuangan dengan sendirinya adalah meningkatnya elektabilitas Prabowo Subianto.

Dalam berbagai format pertanyaan dan simulasi, elektabilitas Prabowo terus unggul atas Ganjar maupun Anies Baswedan.

Bahkan, secara khusus dengan Ganjar, gap elektabilitasnya kian melebar dari waktu ke waktu.

Ketika responden diajukan pertanyaan secara terbuka atau top of mind siapa tokoh nasional yang paling layak menggantikan Presiden Jokowi, secara spontan sebanyak 28,8 persen menyebut nama Prabowo Subianto.

Nama Ganjar Pranowo hanya disebut oleh 13,7 persen responden dan Anies Baswedan dipilih oleh 12,9 persen responden.

Setelah itu, muncul nama-nama seperti Ridwan Kamil, Erick Thohir, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Mahfud MD.

“Dan lain-lain, namun persentasenya tidak signifikan,” katanya.

Baca: LSI Denny JA: Elektabilitas Prabowo Semakin Jauh di Atas Ganjar

 

Data survei terbaru Polstat Indonesia yang dirilis

Komentar