gNews.co.id – Ratusan warga beramai ramai melakukan penyegelan kantor desa dengan triplek dan seng bertuliskan “Tutup”.
Aksi itu dilakukan sebagai bentuk kekecewaan warga yang sudah tidak lagi percaya dengan kepemimpinan kepala desanya.
Kapolsek Pamona Timur, AKP Djufri Lawendatu yang di hubungi media ini, Kamis (12/1/2023) membenarkan adanya peristiwa tersebut.
“Benar terjadi penyegelan pada Rabu (11/1) malam di kantor Desa Taripa Kecamatan Pamona Timur Kabupaten Poso Sulawesi Tengah,” ujarnya.
Namun aksi itu tidak berlangsung lama, karena pihak Kepolisian saat hadir di Tempat Kejadian Perkara (TKP), langsung melakukan pertemuan dengan para tokoh di desa setempat untuk meredam emosi warga.
Menurut Kapolsek Djufri, warga melakukan aksi tersebut karena menduga Kadesnya telah menggunakan Dana Desa (DD) untuk kepentingannya sendiri.
Terkait hal tersebut, jelas Kapolsek, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sudah menyampaikan permasalahan atau dinamika yang berkembang di desa itu ke Pemerintah Kecamatan.
“Atas laporan itu, pihak Pemerintah Kecamatan secepatnya akan melakukan rapat bersama para tokoh yang ada di Desa Taripa, untuk menyelesaikan dinamika yang berkembang,” jelasnya.
Usai melakukan pertemuan bersama para tokoh, segel di cabut kembali oleh warga dan situasi Kamtibmas berlangsung kondusif.
Komentar