gNews.co.id – Suara lantang Anwar Hafid di Komisi V DPR RI diduga hanya sebatas pencitraan belaka di depan publik.
“Wajarlah kalau kami sebagai rakyat Sulteng menduga dan menilai hanya pencitraan,” tegas Habib Sadig Alhabsyie, Senin (10/7/2023).
Sebab, apa yang menjadi sorotan politisi Partai Demokrat itu terkesan sebagai angin lalu oleh pihak Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi (BP2JK) Wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng).
Seperti diketahui, dilansir dari sebuah kanal Youtube Referensi Politik, Anwar Hafid menyoroti lembaga vertikal Kementrian PUPR, khususnya BP2JK yang ada di wilayah Sulteng.
Di mana ia menilai sejauh ini, pihak balai kurang memberi tempat terhadap pengusaha jasa konstruksi alias kontraktor lokal untuk memanangkan sejumlah tender proyek nasional.
“Sementara kontraktor lokal kita mempunyai kemampuan yang hampir sama, dari sisi permodalan, dari sisi peralatan, dari sisi lain-lain, kualitas, pengalaman, dan sebagainya mereka memiliki itu,” jelas Anwar Hafid dalam RDP dengan pihak Dirjen Kementrian PUPR.
Tapi kata dia, para kontraktor lokal selalu kalah, karena memang diakui bahwa kalau dilakukan persaingan secara administrasi pasti mereka kalah.
Ketua DPD Partai Demokrat Sulteng ini menagih Dirjen supaya ke depan bisa dilakukan pembinaan terhadap kontraktor lokal.
“Yang perlu kita kedepankan itu adalah proses pembinaan, menghidupkan kontraktor-kontraktor lokal kita, sehingga suatu saat juga mereka bisa menjadi kontraktor nasional,” tandasnya.
Pernyataan Anwar Hafid ini yang menuai kritikan Tokoh Muda Alkhairaat, Habib Sadig Alhabsyie.
Ia menilai, sorotan Anwar Hafid terkesan diabaikan begitu saja oleh pihak balai, sebab tidak ada implementasi di lapangan.
“Faktanya jelas, sejumlah tender proyek di BP2JK dimenangkan oleh perusahaan luar daerah. Itu artinya, kritikan Pak Anwar Hafid tidak digubris pejabat di balai. Lalu, apakah tidak ada motif pencitraan dari pernyataan itu?,” katanya.
Baca: Menangkan Perusahaan Luar, BP2JK Sulteng Disorot! Terkesan Ogah Pernyataan Anwar Hafid
Komentar