gNews.co.id – Wakil Ketia I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Mohammad Arus Abdul Karim menemui masa unjuk rasa di halaman kantor, Selasa (6/9/2022).
Masa yang menggelar unjuk rasa dari Pengurus Besar Lngkar Studi Aksi dan Demokrasi Indonesia (LS-ADI) menolak kenaikan BBM oleh Pemerintah.
Di tengah padatnya kegiatan di DPRD, Arus hadir di hadapan masa aksi, meskipun sedang pimpin pertemuan antara DPRD Sulteng dengan Ketua bersama anggota DPRD dan Wakil Bupati Tojo Una-una.
Baca: Apa Dampak Kenaikan BBM? Ini Kata Pengusaha
Dalam orasinya Koordinator Lapangan (Korlap) LS-ADI Sulteng, Asriadi R. Sunuh menyampaikan atas nama masyarakat Sulteng menolak tegas kebijakan Pemerintah Pusat.
Kebijakan Pemerintah Pusat melalui Presiden RI, Joko Widodo terkait kenaikan BBM sebesar 30 persen.
Menurutnya, hal itu akan memicu naiknya harga bahan pokok lainnya, dan secara otomatis perekonomian masyarakat akan semakin tercekik.
Ia juga mengatakan dengan adanya kebijakan yang diberikan kepada masyarakat pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp 600.000 bukan solusi.
“Itu bukan solusi yang tepat bagi masyarakat, karena tidak sebanding dengan kebutuhan pokoknya itu sendiri,” tegas Asriadi.
Komentar