Oleh : Jafar G. Bua
Hari ini, 11 November 2022, mantan Gubernur Sulawesi Tengah dua periode, Longki Djanggola berulang tahun yang ke-70.
Longki Djanggola terlahir di Palu, 11 November 1952 dari ayah Daeng Lando Yoto Djanggola dari Kota Palu, Sulawesi Tengah dan Ibu Hj. Aminah Sasung Manopo yang asli Kotamobagu, Kabupaten Bolaang Mongodow, Sulawesi Utara.
Ayah Longki, Daeng Lando Yoto Djanggola adalah Pegawai di Kantor Bupati Kepala Daerah Donggala. Terakhir, mendiang diketahui menjadi wakil Pemerintah Daerah Kabupaten Donggala di Parigi sekira 1960-an.
Mendiang Daeng Lando Yoto Djanggola adalah putra dari Magau Djanggola, Raja Kerajaan Palu yang ke-11.
Daeng Lando terlahir di Palu pada 1 Januari 1912. Mangkat di Palu pada 17 November 1996.
Ia memperistri Hj. Aminah Pasung Manopo, perempuan kelahiran Motoboi, Kotamobagu, Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Diketahui, Aminah pernah menjadi anggota DPRD Donggala di masanya.
Adapun Longki Djanggola bersaudara sejumlah delapan orang.
Longki Djanggola adalah anak ke-enam. Berturut-turut adalah Datu Yoto Djanggola, Naning Tandapa’a Djanggola, Ghandi Djanggola, Lindajag Djanggola, Yahya Djanggola, Longki Djanggola, lalu Umar Pariusi Djanggola dan terakhir Derry Djanggola, yang pernah menjadi Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah.
Bocah Longki bersekolah di SDN III Palu, lalu ke SMP II Palu. Setelahnya melanjutkan pendidikan di Sekolah Asisten Apoteker (SAA) Negeri Ujung Pandang, Makassar.
Pada 1971 setelah lulus dari SAA, ia memilih mengabdi menjadi Pegawai Negeri Sipil Golongan IIA.
Setelahnya, ia mendapat tugas belajar di Jurusan Farmasi dan Apoteker, Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia, Jakarta.
Kemudian kuliah lagi di Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin, Makassar hingga merasih magister sains.
Riwayat Karir Longki
Sebagai abdi negara, Longki punya riwayat menarik. Ia mengisahkan saat menjadi Kepala Perwakilan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah di Jakarta dikurun waktu 1984 – 1989, ia adalah sopir dan pesuruh intelek.
“Saya ini selalu jadi Sopir, almarhum Gubernur Azis Lamadjido bila ke Jakarta dan juga tukang bawa tas beliau. Bahkan saat beliau ditunjuk oleh Menteri Dalam Negeri Supardjo Rustam untuk menjadi Gubernur pada 1986, saya yang membawanya menghadap ke Menteri,” tutur Longki.
Baca: Longki Tegaskan Video Prabowo Mundur Capres adalah Hoax
Komentar