gNews.co.id – Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) bedah rumah di Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Wilayah Sulawesi II diduga ada pengurangan volume.
Data yang dihimpun tim media mengemukakan bahwa sejumlah unit rumah tidak layak huni milik warga mendapat program BSPS.
Namun, program bedah rumah tersebut menimbulkan kecurigaan ihwa material yang dipakai.
Rumah-rumah warga yang mendapat program BSPS sebagian menggunakan dinding seng.
Salah satunya di Desa Kabalutan, Kecamatan Walea Kepulauan, Kabupaten Tojo Unauna (Touna), Sulawesi Tengah (Sulteng).
Informasi yang dihimpun dari salah seorang mantan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) yang enggan ditulis namanya menyebutkan, satu unit bedah rumah pada program BSPS dari BP2P Sulteng senilai Rp20 juta.
Jika melihat kondisi setiap unit rumah yang mendapat program tersebut, maka anggarannya diperkirakan hanya Rp10 juta.
“Kalikan ratusan unit rumah seperti itu, maka dugaan kami berapa uang yang didapatkan,” katanya.
Sumber juga mengungkapkan program bedah rumah itu ribuan unit meliputi wilayah Sulteng.
Komentar