Ada Gejala Borong Partai, Benarkah Terjadi Arogansi Kekuasaan Politik di Pilgub Sulteng?

Rakyat, lanjut Irwan Waris, dituntun untuk memilih pemimpin yang benar-benar berniat, mau, dan mampu membangun daerah, menyejahterakan mereka.

Dengan memberi kesempatan kepada kader-kader politik terbaik yang ada di Sulteng, lanjut Irwan Waris, maka publik akan menguji dan menilai nyali serta kemampuan mereka.

“Dengan begitu uji nyali, uji kemampuan, uji popularitas dapat berlangsung secara fair,” jelas Irwan Waris.

Parpol katanya, juga harus memperlihatkan idealismenya membangun daerah dan menyejahterakan rakyat.

Caranya, munculkan dan usung elite politik yang dikehendaki oleh rakyat. Munculkan dan usung calon pemimpin yang tidak melulu memiliki uang banyak.

“Hal yang utama bagi parpol calon itu benar-benar dibutuhkan untuk membangun dan memberdayakan rakyat,” tandas Irwan Waris.

Seperti diketahui sejumlah tokoh tengah menyatakan maju sebagai kandidat Gubernur Sulteng, di antaranya Anwar Hafid berpasangan Reny A.Lamadjido, Rusdy Mastura sebagai petahana, dan Hidayat Lamakarate, dan Ahmad M Ali.

Lalu, publik dikejutkan foto AA menemui Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Presiden terpilih, Prabowo Subianto di kediaman Kartanegara, Jakarta pada Selasa (23/4/2024) malam.

Foto AA duduk semeja dengan Prabowo Subianto yang didampingi Sekertaris DPD Partai Gerindra Sulteng, Abdul Karim Aljufri yang kerap dipanggil AKA ramai jadi perbincangan publik, bahkan ada dugaan bahwa Gerindra akan mengusung AA sebagai bakal Calon Gubernur Sulteng dengan menggaet Abdul Karim Aljufri sebagai Wakil Gubernur Sulteng.

Sekjen Gerindra Ahmad Muzani (tengah), Ahmad M Ali (kiri), dan Abdul Karim Aljufri (kanan) | FOTO: IST

Baca: Klaim Sepihak Ahmad Ali soal Gubernur Selanjutnya Dibantah, Longki: Tidak ada Secara Khusus Seperti Bahasanya

Komentar