Anggaran Ratusan Miliar, Material Timbunan Proyek BP2W Disorot

Rifaldi mengaku heran, anggarannya mewah sebesar Rp155 miliar, tapi spesifikasinya murahan.

sehingga sangat jelas bahwa pekerjaan yang menelan anggaran ratusan miliar rupiah tersebut patut dipertanyakan kualitasnya.

“Sebaiknya pihak dinas terkait lebih ketat dalam melakukan pengawasan. Jangan sampai dalam pekerjaan paket bahu jalan tersebut merugikan semua pihak. Sebab, anggaran ini berasal dari pajak yang dibayar masyarakat, dan tidak hanya asal mengerjakan karena kejar  profit lebih,” jelas Rifaldi.

Ia menegaskan, pihak Kementrian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang  Provinsi Sulteng sebaiknya mengevaluasi pekerjaan dan jangan asal menerima pekerjaan dari pihak penyedia jasa.

Jelas sekali dalam pelaksanaan tidak sesuai dengan metode pekerjaan. Ditinjau dari sisi material dan pemadatan saja sudah tidak maksimal. Jelas secara otomatis akan lebih irit terhadap material dan penggunaan alat baby roller yang diduga tidak sesuai komitmen.

“Ini perlu dilakukan pengukuran terhadap volume kubikasi dari panjang, lebar dan tinggi material yang terpasang di bahu jalan apakah sesuai atau tidak,” tandasnya.

Hal senada disampaikan warga sekitar proyek, Anto bahwa pihak pelaksana tidak mengindahkan keselamatan para pengendara akibat penyimpanan material yang sembarangan.

Material-material tersebut memakan separuh badan jalan dengan pemasangan rambu-rambu alakadarnya.

”Bahkan sebelumnya ada Dum Truck yang terperosok hingga rodanya tertanam bahu jalan. Sudah jelas membahayakan pengguna jalan cobalah sekalipun sepele itu kan sudah ada aturannya,” ujarnya.

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) yang menangani ruas jalan Biromaru – Karanjalemba, Hamzan saat dikonfirmasi via WhatsApp terkait material yang digunakan BP2W Sulteng melalui penyedia jasa PT PP mengaku minggu kemarin sudah melakukan rapat dengan pengguna, kontraktor dan konsultan pekerjaan tersebut.

“Minggu kemarin kami sudah rapat dengan pihak, pengguna, kontraktor dan konsultan pelaksana pekerjaan yang dimaksud,” katanya.

Baca: Menyorot Dugaan Kecurangan Pembangunan Gedung MA Bolano, Kakanwil tak Tahu ada Kejanggalan

Komentar