Anggaran Ratusan Miliar, Material Timbunan Proyek BP2W Disorot

Hamzah mengaku mereka yang mengerjakan proyek itu sesuai dengan kesepakatan akan mengembalikan ke kondisi awal.

“Kemarin di rapat kami minta utk di tambahkan urpil dan dipadatkan memakai alat standard pemadatan, akan kami tegur lagi mereka,” tulis PPTK.

Dikatakan, penggunaan alat pemadat tergantung tempatnya. Kalau di dalam lubang pake stamper, tapi kalau yang dipermukaan bisa pake tandem atau babyroller.

“Namun kalau cuma utuk meratakan permukaan cukup baby roller saja karena yang lubangnya sudah pake stamper,” ujar PPTK.

Setelah dikirimkan gambar terkini pekerjaan yang terkesan dilaksanakan serampangan, PPTK mengaku akan menegur pihak pelaksana.

Bahu Jalan Rusak, Tanah Berlumpur Berserakan di Proyek BP2W

Diberitakan sebelumnya, sebagian besar tanah dan lumpur bekas galian pipa berserakan di pinggiran jalan Karanja Lembah Palu-Sigi.

Tanah dan lumpur tersebut juga dijadikan timbunan pada proyek asal Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang digarap tahun ini.

Proyek galian pipa SPAM Palu, Sigi, dan Donggala (Pasigala) bernama paket  Proyek Construction of Water Distribution Pipe and House Connection Zone 3 and Zone 4 in Palu Regency.

Proyek Kementrian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BP2W) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menjadi penyebab rusaknya ruas Jalan Biromaru-Karanja Lembah.

Paket pekerjaan dengan nilai kontrak Rp155.424.228.000,00 melekat di Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi BP2W Sulteng.

Baca: Dinilai Kurang Peka, Anwar Hafid ‘Ngengas’ Panggil Kepala BP2W Sulteng soal Proyek Rp 37, 41 Miliar

Komentar