gNews.co.id – Proyek pengendali banjir di Kota Palu menuai sorotan dari Anggota DPD RI Dapil Sulteng Lukky Semen.
Proyek yang tengah dikerjakan itu senilai Rp150 miliar hingga kini belum juga kelar dan berpotensi tak rampung hingga akhir tahun ini.
Dana proyek ini bersumber dari pinjaman JICA Jepang telah dimulai sejak Agustus 2023 lalu.
Dilansir dari metrosulteng.com, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Lukky Semen turut memberikan perhatian terhadap keluhan masyarakat terkait keterlambatan proyek pengendali banjir di Kota Palu yang dikerjakan tahun 2023.
Anggaran proyek ini sebesar Rp150 miliar, sumbernya dari pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA).
Namun, hingga kini, progres proyek tersebut baru setengah jadi atau masih mencapai 50 persen, sementara kontraknya dijadwalkan berakhir pada Desember 2024.
Lukky mengungkapkan, dirinya sudah melakukan konfirmasi langsung dengan pihak Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) III di Palu yang bertanggung jawab atas pengelolaan proyek tersebut.
“Saya sudah menghubungi pihak balai, dan mereka mengakui adanya keterlambatan. Saat ini, progres keseluruhan pekerjaan baru mencapai 50 persen,” ujar Lukky, anggota DPD RI dari dapil Sulawesi Tengah, kepada media ini Kamis (8/8/2024).
Selain keterlambatan, Lukky juga menyoroti deviasi dalam pekerjaan proyek yang tersebar di tiga sungai, yakni Sungai Palu, Sungai Kawatuna, dan Sungai Ngia.
“Deviasi masih ada, namun sudah berkurang, kini hanya sekitar 11 persen,” katanya.
BWSS III Palu menyatakan, mereka telah melakukan percepatan pekerjaan di lapangan untuk mengejar ketertinggalan.
Baca: Proyek ‘Abadi’ Kebun Kopi Mengapa tak Kunjung Selesai, Adakah Pihak Dapat Komisi?
Komentar