Karena pekerjaan CCSP (Cast-in-Situ Concrete Sheet Pile) yang sedang dikerjakan bobotnya paling besar. Bobotnya hampir 80 persen dari keseluruhan pekerjaan. Kalau realisasi pekerjaannnya di atas rata-rata, terus bisa dipancang semua, itu memungkinkan.
“Karena di lapangan juga banyak sisa-sisa pekerjaan yang dulu. Itu kan sudah banyak tanggul-tanggul yang dibuat dari dulu. Ada yang terapot, ada yang bronjong, ada yang batu, ada yang beton. Itu bikin lambat pemancangan,” jelas Harry.
Karena untuk pemancangan CCSP, syaratnya harus kedalaman 2/3 dari panjang sheet pile.
“Sebenarnya setelah kita SCM 1 (peringatan keterlambatan) itu, di-pekerjaan yang bukan item CCSP, itu progresnya sudah bagus. Bahkan sudah bagus sekali,” ungkapnya.
Tapi karena bobot dari CCSP ini, sebut Harry memang sudah hampir 80 persen dari nilai seluruh pekerjaan.
Dia berusaha menjelaskan keterlambatan proyek PT Selaras Mandiri Sejahtera.
“Makanya terus seret ke bawah progresnya,” ujar Harry.
Baca: KRAK Sentil Anggota DPR RI soal ‘Proyek Abadi’ Jalan Kebun Kopi: Berat Bagi Orang yang Sudah Nyaman
Komentar