gNews.co.id – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Bolano selama beberapa hari terakhir telah memicu terjadinya banjir dan tanah longsor yang membawa dampak besar bagi kehidupan masyarakat.
Desa Bolano Barat menjadi salah satu wilayah yang terdampak paling parah, di mana ratusan warga kini harus menghadapi kerugian besar akibat meluapnya air sungai serta tidak berfungsinya sistem drainase yang memadai.
Banjir tidak hanya merendam pemukiman warga, tetapi juga menghancurkan lahan pertanian yang tengah memasuki masa panen.
Kebun jagung, sawah, serta tanaman semangka yang diperkirakan siap panen dalam dua minggu ke depan kini terendam air, mengancam sumber penghidupan utama masyarakat yang sebagian besar adalah petani.
Berdasarkan laporan warga setempat, Suardi, total sebanyak 123 kepala keluarga (KK) atau 463 jiwa terdampak langsung oleh banjir di Desa Bolano Barat.
Rinciannya adalah sebagai berikut: Dusun I sebanyak 8 KK/27 jiwa, Dusun II sebanyak 23 KK/72 jiwa, Dusun III sebanyak 41 KK/191 jiwa, Dusun IV sebanyak 17 KK/70 jiwa, dan Dusun VI sebanyak 34 KK/103 jiwa.
Faktor utama yang memperparah bencana ini bukan hanya intensitas curah hujan yang tinggi, tetapi juga kerusakan lingkungan di wilayah hulu.
Aktivitas pertambangan liar alias Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di kawasan atas telah menyebabkan kerusakan hutan, menghilangkan fungsi ekologis kawasan sebagai penahan dan penyerap air. Akibatnya, air hujan mengalir deras tanpa hambatan menuju permukiman warga.
Kondisi ini diperburuk dengan sistem drainase di Desa Bolano Barat yang tidak memadai, saluran pembuangan yang tersedia hanya seukuran irigasi tersier dan tidak mampu menampung debit air saat terjadi hujan lebat.
Selain itu, tiga sungai utama yang melintasi wilayah ini juga telah mengalami pendangkalan dan penyempitan alur karena tidak pernah dinormalisasi selama bertahun-tahun.
Tak hanya banjir, beberapa desa di Kecamatan Bolano juga dilaporkan mengalami tanah longsor, yang mengancam keselamatan warga serta memutus akses antarwilayah.
Baca: Siapa Pemburu Rente di Lambunu yang Diduga Main PETI? Warga Mengeluh Air Sungai Semakin Keruh








Komentar