Akan tetapi, globalisasi yang mendorong arus informasi yang sangat deras telah mengaburkan generasi Indonesia hari ini dari nilai-nilai kebangsaan yang digariskan sebelumnya.
Nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika dan Pancasila yang terlambangkan lewat bendera Merah Putih tidak lagi mendapatkan perhatian sebagaimana mestinya.
Guna menghidupkan kembali memori serta semangat juang pada diri generasi Indonesia hari ini terhadap nilai-nilai para pejuang pendiri bangsa, maka diperlukan kehadiran wadah berkumpul yang bertujuan untuk merawat warisan berbangsa dan bernegara.
Dalam konteks inilah, Barisan Generasi Merah Putih dibentuk sebagai sebuah organisasi yang berorientasi pada penciptaan generasi Indonesia masa kini dan masa akan datang yang yang berpegang teguh pada cita-cita luhur yang ditetapkan sejak perintisan Indonesia.
Para pendahulu dan pendiri bangsa ini tidak hanya berada di daerah tertentu. Dengan kata lain, tiap-tiap provinsi di Indonesia memiliki tokoh
pejuang.
Yang menarik, meski berasal dari wilayah yang berbeda, semua pejuang memiliki visi yang sama, yakni memerdekakan bangsanya dari penjajahan menuju sebuah negara yang mampu mewujudkan keadilan yang merata.
Kesamaan visi tersebut, bila dituangkan ke dalam suatu gerakan yang terorganisir dapat mempercepat langkah Indonesia menuju negara maju.
Organisasi Barisan Generasi Merah Putih dibentuk di atas pertimbangan problem dan solusi di atas.
Organisasi kemasyarakatan ini lahir dari kesadaran bahwa generasi yang mewarisi nilai-nilai dan spirit gerakan perjuangan dari para tokoh bangsa akan mampu membawa perjalanan bangsa ini sampai pada cita-cita mulianya.
Baca: Mengapa Rekomendasi NasDem untuk Balon AA-AKA di Pilgub Sulteng Belum Keluar? Ini Penjelasannya
Komentar