Selain itu, Hendri juga berharap pemerintah yang akan datang lebih memperhatikan mahasiswa asal Sulteng yang menempuh pendidikan di luar daerah, agar tetap merasa terhubung dengan tanah kelahirannya.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Abdul Karim menyambutnya dengan antusias. Ia menegaskan bahwa identitas budaya dan potensi daerah harus menjadi fokus utama dalam mempromosikan Sulawesi Tengah.
“Kita harus bersama-sama mengubah narasi tentang daerah kita. Sulawesi Tengah bukan hanya tentang bencana atau konflik, tapi juga tentang potensi besar di sektor budaya, pariwisata, dan kreativitas pemudanya,” katanya.
Di akhir acara, Abdul Karim menyampaikan pesan penting kepada para pemuda yang hadir.
“Saya mungkin bukan yang terbaik, tapi saya merasa bisa mewakili suara kalian. Kalau kalian merasa saya mampu membawa aspirasi kalian, mari kita bergandeng tangan,” jelas Abdul Karim Aljufri.
Ia menekankan bahwa kebersamaan dan kerja sama adalah kunci untuk mewujudkan perubahan yang diinginkan.
“Saya bukan yang terbaik, tapi saat ini saya yang diberi kepercayaan. Jika ada yang seumuran dengan saya, mari kita pikirkan bersama. Namun, jika hanya ada satu kesempatan, maka kita harus bersatu,” tandasnya.
Acara tersebut ditutup dengan penuh semangat, meninggalkan kesan positif di kalangan anak muda yang hadir, yang merasa ide dan aspirasi mereka didengar dan diperhitungkan oleh calon pemimpin masa depan Sulteng.
Komentar