“Kami sangat berharap proyek ini bisa selesai tepat waktu, mengingat sisa waktu yang tinggal empat bulan lagi,” ujar Agus, seorang warga Palu dilansir dari metrosulteng.com pada Ahad (25/8/2024) malam.
Sorotan dari Anggota DPD RI
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Lukky Semen SE, turut menyoroti keterlambatan proyek yang dikenal dengan nomenklatur River Improvement in Palu City Area (Downstream of Palu Considering Tsunami Countermeasures, Kawatuna, Ngia River).
Menurut Lukky, progres proyek ini baru mencapai 50 persen hingga awal Agustus 2024, sementara kontrak akan berakhir pada Desember 2024.
“Saya sudah menghubungi pihak balai, dan mereka mengakui adanya keterlambatan. Saat ini, progres keseluruhan pekerjaan baru mencapai 50 persen,” kata Lukky, Kamis (8/8/2024).
Selain itu, Lukky juga mengkritisi adanya deviasi dalam pelaksanaan proyek, meskipun deviasi tersebut telah berkurang dan kini tinggal sekitar 11 persen.
Namun demikian, BWS Sulawesi III Palu bersama kontraktor PT Selaras Mandiri Sejahtera (SMS) telah melakukan upaya percepatan pekerjaan dengan menambah alat berat dan bekerja siang malam untuk mengejar ketertinggalan.
Meskipun kontrak proyek ini akan berakhir pada Desember 2024, pihak BWS Sulawesi III tetap optimis bahwa proyek ini dapat diselesaikan tepat waktu.
“Kita lihat nanti hingga Desember, apakah mereka benar-benar bisa menyelesaikannya,” tegas Lukky.
Proyek ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam pengendalian banjir di Kota Palu, terutama dalam menghadapi potensi bencana alam di masa depan. Namun, dengan sisa waktu yang semakin terbatas, semua mata kini tertuju pada BWS Sulawesi III Palu dan kontraktor terkait untuk melihat apakah target tersebut dapat dicapai.
Komentar