Semburan api terjadi hingga membuat karyawan lainnya berhamburan mengamankan diri dan kembali ke lokasi sekitar 10 menit usai kejadian.
“Sehingga pada saat didinginkan dengan air terjadi letupan karena dalam kondisi suhu tinggi,” katanya.
Sekitar 5 sampai 10 menit kemudian, lanjut Kapolres, sejumlah karyawan dan safety kembali lagi melakukan pemadaman api.
“Menggunakan Apar dan melakukan pencarian operator yang bekerja di kolam slag tersebut,” jelas Kapolres.
Korban pun ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa usai diduga melompat dari ekskavator saat kejadian.
Tubuh korban berada di kolam pendingin slag dan mengalami luka bakar serius.
“Korban ditemukan di dalam kolam pendingin slag,” ungkapnya.
Kapolres menyebut, ditemukan juga excavator dalam kondisi kaca pecah dan pintu kabin sudah terbuka.
“Diduga korban keluar meloncat saat terjadi letupan dan jatuh di kolam slag,” jelas Imam.
Dia menuturkan hanya ada satu korban tewas dalam insiden itu, dan tidak ada pekerja lain yang mengalami luka-luka.
“Tidak ada (korban luka). (Kasus sementara) proses penyelidikan dahulu,” tandasnya.
Baca: Apakah Manajemen K3 PT GNI Sudah Baik, Mengapa Masih ada Tenaga Kerja Tewas?
Judul dan sebagian naskah artikel ini telah direvisi. Redaksi memgucapkan permohonan maaf, utamanya kepada pihak PT GNI atas kekeliruan informasi yang dihimpun.
Komentar