AA mengucapkan permohonan maaf karena baru berkesempatan datang mengunjungi warga, lantaran baru pulang dari Tanah Suci Mekkah.
“Hari ini saya tidak membawa sembako, hanya uang tunai yang tidak seberapa. Semoga bisa meringankan beban bapak dan ibu. Saya rasa dengan bantuan uang tunai ini, masyarakat bisa gunakan sesuai dengan kebutuhan,” ujar suami Nilam Sari Lawira.
Di lokasi itu, AA memberikan bantuan sejumlah uang tunai kepada kepala desa setempat untuk keperluan masyarakat yang rumahnya terdampak banjir bandang.
Selain itu, Dia juga memastikan akan membantu masyarakat agar akses jalan termasuk jembatan yang putus akibat banjir segera dibangun kembali.
“Nanti kita komunikasikan dengan Dinas PU juga untuk pekerjaan. Mereka yang tahu teknisnya, nanti kita siapkan peralatan,” terang Ahmad Ali.
Makin begitu, Ahmad meminta masyarakat bersabar untuk pengerjaan ulang jembatan, ia mengaku harus berkoordinasi dengan pemerintah terkait rekonstruksi pasca bencana tersebut.
“Kita turunkan alat untuk bersihkan. Untuk pengerjaannya, saya tidak berani kerjakan kalau belum koordinasi dengan pemerintah juga,” katanya.
AA mengaku terkejut dengan kondisi terkini dua desa itu yang belum tertangani secara baik pasca banjir bandang.
“Saya pikir sudah tertangani, tetapi setelah ke sini, sudah kurang lebih dua Minggu belum diapa-apakan. Saya putuskan aktifitas alat di perusahaan untuk istirahat dulu dan segera kerjakan ini,” jelas AA.
Dia bilang, terkait penanganan bencana urusan kemanusiaan harus didahulukan dibandingkan hal lain, termasuk urusan politik.
Komentar