Ia meminta kepada Pemerintah Kota Palu dan Pemerintah Provinsi Sulteng, segera menindaklanjuti keluhan warga Lekatu, jangan biarkan warga Lekatu menderita karena dampak buruk investasi.
Nilai kemanusiaan sebut ART, jauh lebih berarti daripada investasi yang tidak memperhatikan dampak lingkungan dan sosial.
“Saya akan bela dan perjuangkan aspirasi ini. Jika Pemkot Palu dan Pemprov Sulteng tetap saja cuek, saya akan meminta Kementerian ESDM RI turun ke Palu. Sebaiknya ditutup saja perusahaan yang mengabaikan dampak lingkungan,” ujar anggota Komite 1 tersebut.
Kepada senator ART, warga Lekatu sudah menyerahkan nama dua perusahaan. Dua perusahaan itu dianggap tidak memperhatikan dampak lingkungan.
Satunya perusahaan asal Kalimantan, satunya lagi perusahaan lokal yang sudah dialihkan kepemilikannya.
“Sudah saya kantongi nama perusahaannya. Dua perusahaan ini, saya minta bertanggung jawab dengan dampak lingkungan yang dirasakan warga. Saya berikan waktu sebulan ke depan, silakan penuhi hak-hak warga. Jika tidak, saya akan laporkan dua perusahaan ini,” tegas ART.
Baca: Senator ART Bersama Rombongan Umroh Bertolak ke Arab Saudi, Mohon Doa Dukungan Rakyat Sulteng
Komentar