Peserta TFL dirugikan itu, sebut Rudi, mereka yang sudah mengikuti rekrutmen dengan dinyatakan tidak lulus.
Pasalnya, ada semacam diskriminasi atau perlakuan yang berbeda, padahal sesama mereka sesama peserta tidak lulus.
Menurutnya, beberapa peserta yang dinyatakan lulus dan yang diundang kembali untuk wawancara berasal dari Sulawesi Tenggara (Sultra).
Yang paling disayangkan pernyataan PPK Musniar beberapa waktu lalu SDM TFL di Sulteng masih rendah
“Sehingga dengan kekuasaannya PPK mendatangkan Tenaga Fasilitator dan Koordinator Fasilitator dari daerah asalnya PPK, yaitu Kendari Sulawesi Tenggara,” jelas Rudi.
Hal ini tambah dia, dapat memicu terjadinya konfilk sosial, lantaran pernyataan tersebut yang seharusnya tidak boleh disampaikan.
PPK BP2P, Musniar M. Silandoe yang dikonfirmasi via kontak aplikasi WatsApp 08239321XXXX membantah tudingan itu.
“Apa semua yang bapak sampaikan itu fitnah. Retrumen TFL diselenggarakan balai,” katanya.
Mengenai rekrutmen itu, Musniar menyarankan agar ditanyakan langsung kepada Ketua Panitia ujian, Dina Rahmatu.
Baca: Tanggapi Keluhan Nasabah Leasing, Ini Kata YLKI Sulteng
Komentar