Menurutnya, saat itu antara dirinya dengan Budiman, sebagai tentara dan aktivis bukan berhadapan untuk saling benturan, tetapi karena situasi membuat seperti itu.
Prabowo bersyukur dengan perjalanan waktu yang akhirnya bisa bekerja untuk kepentingan rakyat dan bangsa Indonesia.
Ia sangat berterima kasih, sebab keduanya memiliki pemikiran yang sama di tengah keadaan global seperti ini, menghadapi tantangan-tantangan yang berat.
“Menghadapi geopolitik global, BBM naik, membuat harga pupuk naik di seluruh dunia. Kapal besar Indonesia, negara besar seperti Indonesia perlu suatu persatuan,” katanya.
Persatuan ini lanjut Prabowo, tidak boleh dianggap enteng. Pikiran tersebut sangat dihargai dan memikirkan bersama.
Ke depan, ia bertekad untuk terus menjaga hubungan yang sudah terbangun dan selalu menjalin berkomunikasi.
Apapun berhelatan politik dengan menjalankan tugas konstitusi, komunikasi tetap terjaga, kemudian menjaga tali persaudaraan sesama anak bangsa.
“Kompetisi kita, harus kompetisi di antara saudara. Kompetisi kita harus kompetisi kekeluargaan. Kita sama-sama anak bangsa Indonesia. Ini kepentingan rakyat kita. Rakyat kita harus kita jaga masa depannya,” tegas Prabowo.
Calon Presiden dari Partai Gerindra itu, mengajak sesama anak bangsa untuk meraih kesejahteraan rakyat, kemakmuran, dan keadilan.
Baca: Simulasi Survei LSI: Jika Head to Head dengan Ganjar, Prabowo Tetap Menang
Komentar