Penambahan pekerjaan lanskap yang mengarah ke Teluk Palu juga menjadi bagian dari proyek tersebut.
Saat ditanya mengenai progres proyek hingga awal Oktober, Harry menyebutkan bahwa proyek telah mencapai 47 persen.
“Progres ini merupakan gabungan antara pekerjaan awal dan pekerjaan tambahan setelah adanya addendum,” jelasnya.
Harry juga memastikan bahwa meski terdapat sejumlah kendala teknis yang tidak terduga, upaya percepatan proyek akan terus dilakukan agar proyek dapat selesai tepat waktu, terutama mengingat tenggat pinjaman dari JICA yang berakhir pada 2026.
“Kami berkomitmen menyelesaikan proyek ini tepat waktu,” tegasnya.
Proyek pengendali banjir dan tsunami ini merupakan salah satu proyek strategis di Kota Palu yang diharapkan dapat meningkatkan ketahanan wilayah terhadap bencana alam, sekaligus memberikan nilai tambah dalam pengembangan pariwisata lokal.
Komentar