Selain itu, Asrar juga mengaku sedang mencari dana untuk keperluan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Morut, karena Dia berencana maju sebagai calon bupati.
Karena Indar yang merasa tertipu, maka Ia meminta pengembalian dana, namun Asrar menyatakan dana tersebut sudah habis untuk operasional.
Asrar berjanji kepada Indar akan mengembalikan dana tersebut jika kontrak sudah keluar, meski hingga kini belum ada tanda-tanda kejelasan.
Sementara, Asrar yang dikonfirmasi lewat panggilan telepon mengakui bahwa dia menerima dana dari Indarmawati sebesar Rp 300 juta sebagai dana awal untuk mengurus pembayaran kepada warga pemilik lahan.
“Awalnya dia (Indarmawati) yang datang sama saya minta diurus mau menambang dengan pengakuan ada dananya Rp 5 miliar. Sebagai panjar 300 juta saya memang sudah terima dan sudah saya serahkan ke para pemilik lahan. Namanya urus tambang harus ada modal dulu dan dana yang diberikan itu sudah digunakan,” ujar Asrar.
Ia mengatakan, karena saat ini dalam proses sehingga semua masih menunggu dan meminta Indarmawati untuk bersabar dulu.
Sebab, kata Asrar, mengurus proses pertambangan butuh tahapan dan dana besar.
“Yah sabarlah, kan semua masih diusahakan. Dengan uang 300 juta untuk urus tambang itu modal kecil sebenarnya. Nanti kalau sudah ada perkembangan akan saya sampaikan ke yang bersangkutan,” katanya.
Disinggung soal dana yang sudah diserahkan Indar, Ashar mengaku akan mengembalikan jika proses perizinan pertambangan sudah dikeluarkan.
“Nanti saya kembalikan, jadi sabar saja dulu. Namanya juga masih berproses,” jelas Asrar.
Baca: Oli Diduga Milik Kapal PT GNI Cemari Laut di Morut, Kades: Kami tidak Tahu Mengadu ke Siapa
Komentar