Dilansir dari berbagai sumber, sejumlah pihak menyoroti sekaligus menganalisa baju bertuliskan ‘petugas parkir’ yang dikenakan Gibran.
Salah satunya dari Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam.
Menurutnya, baju yang dikenakan oleh Gibran itu seolah sindiran kepada PDI Perjuangan dan Megawati Soekarnoputri.
Saiful Anam mengatakan, pakaian seragam petugas parkir yang dikenakan Gibran dengan tulisan ‘Petugas Parkir’ dianggap sebagai bagian dari sindiran dan tamparan keras kepada PDIP.
“Gibran sebagai anak muda yang kritis dia ingin melakukan perlawanan kepada kepada PDIP bahkan Megawati sekalipun,” ujar Saiful dilansir dari pakuanraya.co, Senin (21/8/2023).
Saiful menilai, Gibran terlihat tidak ingin dikatakan sebagai petugas partai, dan memiliki independensi, serta tidak tunduk kepada siapapun, termasuk kepada PDIP dan Megawati.
“Baju yang dipakai Gibran menunjukkan sindiran keras dan bernas. Makna dari baju tersebut menunjukkan bahwa sebagai kader ia harus meluruskan apa yang menurutnya tidak tepat selama ini,” ungkap Saiful.
Meskipun mengarah kepada pembangkangan, kata akademisi Universitas Sahid Jakarta ini, apa yang ditunjukkan Gibran masih dalam koridor dan batas yang benar.
Mengingat, petugas partai tidak selamanya tunduk dan patuh kepada aturan partai jika dianggap bertentangan dengan nurani dan batin kader.
“Untuk itu, Gibran berupaya dengan baik menyindir dan bahkan coba menyadarkan para petinggi partai tempat bernaungnya bahwa semua memiliki kebebasan berekspresi, tidak ada yang dapat menghalang-halangi termasuk kepada dirinya,” jelas Saiful.
Baca: Tak Diundang Konsolidasi Partai, Gibran: Yang Senior-senior, Saya kan Anak Kecil
Komentar