Termasuk lanjut dia, antisipasi politik identitas, karena hal tersebut dapat saja memecah belah persaudaraan.
Berita hoaks, ujaran kebencian juga menjadi ancaman yang mungkin saja terjadi, di mana, diera serba digital seperti ini, informasi sangat mudah diakses.
“Penyebaran berita hoaks dan ujaran kebencian sering terjadi di media sosial dan mempengaruhi pola pikir masyarakat,” katanya.
Kapolres juga mengatakan bahwa dibutuhkan ketelitian serta upaya Polres mencari tahu terlebih dahulu kebenaran.
“Informasi yang kita dapat sebelum kita kembali sebar menjadi hal wajib diketahui banyak orang,” jelas Kapolres.
Tujuannya agar publik tidak mudah terhasut oleh informasi palsu atau hoaks tersebut.
“Ketika kita melihat atau mendapatkan informasi yang tidak jelas sumber dan kebenarannya, maka kita harus bertabayyun alias melakukan check and recheck tentang kebenaran itu,” tandasnya.
Sementara, Ketua KPU Morut, Yusri Ibrahim sangat menyambut baik hal tersebut.
Komentar