3. Pengembangan Sistem Informasi, Diklat dan Logistik
4. Penanganan Tematik Kawasan Rawan Bencana
5. Peningkatan Efektivitas Pencegahan dan Mitigasi Bencana
6. Perkuatan Kesiapsiagaan dan Penanganan Darurat Bencana
7. Pengembangan Sistem Pemulihan Bencana.
Mengutip data BPBD, menurut Ahmad Ali Provinsi Sulawesi Tengah telah mengalami 280 kejadian bencana dalam 20 tahun terakhir (periode 1999 – 2019). Masing-masing bencana memberikan dampak berupa korban jiwa serta kerugian dan kerusakan.
Bahkan, sepanjang tahun 2024 (periode Januari hingga Juli) tercatat telah terjadi 142 kejadian bencana, meningkat 27 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sebagian besar bencana yang terjadi sepanjang tahun ini adalah banjir (113). Dari total kejadian bencana itu, dilaporkan menelan 2 korban jiwa. Selain itu, 24.409 warga menderita akibat bencana tersebut. Sebagian besar dampak bencana belum tertangani.
Olehnya, ke depan baik provinsi maupun kabupaten/kota harus mengantisipasi 5 aspek penting, yaitu assessment risiko, pembangunan kapasitas institusi, investasi pada pengurangan risiko, persiapan kondisi darurat dan pengalokasian dana bencana berikut pembiayaannya.
“Kita dorong juga agar inisiatif dari sebagian kecil pemda (pemerintah daerah) dengan menciptakan belanja asuransi untuk mengantisipasi risiko fiskal daerah akibat bencana mungkin merupakan contoh baik yang bisa diadopsi daerah lain,” katanya.
Baca: Seorang Warga Buol Akui Figur Pemimpin Muda Abdul Karim Aljufri Cocok Dampingi Ahmad Ali
Komentar