ART Respon Tegas Insiden Tungku Meledak di Areal PT IMIP! Catatan Buruk Dunia Tenaga Kerja Smelter Nikel

gNews.co.id – ART merespon tegas insiden meledaknya tunggu smelter di areal PT IMIP Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) yang menelan korba jiwa.

Sejauh ini, dihimpun dari berbagai sumber, korban jiwa di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) sudah 19 orang dari jumlah total korban sebanyak 59 orang.

Kapolres Morowali, AKBP Suprianto yang dikonfirmasi via pesan aplikasi WatsApp, membenarkan jumlah korban 59 orang.

Sebelumnya, Anggota DPD RI Dapil Sulteng, Abdul Rachman Thaha atau ART memberi perhatian serius atas kecelakaan kerja yang merenggut nyawa 13 (kini berjumlah 19) pekerja di PT ITSS Kabupaten Morowali, Sulteng.

Menurut ART itu, peristiwa nahas di PT ITSS adalah salah satu catatan buruk dalam dunia ketenagakerjaan di Sulteng, khususnya di bidang pertambangan.

Ia berharap kejadian serupa tidak berulang lagi di masa mendatang. ART merasa prihatin atas insiden tersebut.

“Saya sangat prihatin tentunya. Kepada keluarga dan kerabat korban yang meninggal dunia, saya mengucapkan turut berduka cita. Selain korban meninggal dunia, ada puluhan pekerja lainnya mengalami luka-luka,” kata ART dihubungi usai wawancara live dengan Radio Elshinta Jakarta, Ahad (24/12/2023).

Diketahui, PT TSS merupakan salah satu tenant yang beroperasi di kawasan IMIP di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah.

Ledakan tungku smelter nomor 41 pada Minggu pagi, terjadi saat tungku smelter itu sedang dalam perbaikan.

Menurut ART, anggota Komite I DPD RI, sistem keselamatan kerja atau safety, harus menjadi skala prioritas bagi perusahaan pabrik pengolahan biji nikel (smelter) yang ada di Morowali.

Tidak ada tawar menawar untuk hal satu ini. Sifatnya wajib. Jika tidak, ART mendesak agar perusahaan ditindak sesuai aturan yang berlaku.

“Saya menekankan faktor keselamatan kepada perusahaan, apalagi perusahaan smelter. Salah satunya memenuhi alat pelindung kerja (APK). Jika ini lengah, cepat atau lambat, hal-hal tidak kita inginkan akan terjadi,” warning senator kelahiran Palu 17 September 1979 ini.

Kepada Kapolri dan Kementerian Tenaga Kerja RI, ia meminta segera turun ke lapangan. Silakan dilakukan investigasi secara mendalam, apa penyebab sesungguhnya ledakan di pabrik PT ITSS.

Baca: ART Desak Polisi Segera Proses Hukum PT ARK

Komentar