gNews.co.id – KTT ASEAN menjadi salah satu event penting bagi PT PLN menjalin kerja sama dengan mitra yang ada.
Perusahaan Listrik Negara (PLN) itu berharap kemitraan dengan negara ASEAN menjadi sangat penting untuk peningkatan SPKLU.
Hal itu guna mendorong transisi penggunaan kenderaan konvensional ke kendaraan bertenaga listrik.
Dalam event Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43, PT PLN (Persero) turut mengajak negara-negara Asia Tenggara dan mitra ASEAN berkolaborasi dalam pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Langkah ini dilakukan sebagai upaya mempercepat transisi peralihan dari kendaraan konvensional ke electric vehicle (EV).
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, kehadiran SPKLU dan infrastruktur pendukung lainnya berperan penting dalam mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik.
Sejauh ini, terdapat 846 SPKLU di seluruh Indonesia, di antaranya 620 SPKLU milik PLN.
Sedangkan sisanya milik agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) yakni Hyundai 157 SPKLU, Mitsubishi 17 SPKLU, dan 52 SPKLU dari mitra lain.
“PLN berkomitmen mendukung tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik dengan terus menambah jumlah SPKLU menjadi 1.715 pada tahun 2023,” ujar Darmawan dilansir dari situs pln.co.id pada Sabtu (9/9/2023).
Ia menjelaskan, sejalan kebijakan pemerintah memberikan program insentif pada pembelian kendaraan listrik, maka diproyeksikan pada tahun 2030 pertumbuhan populasi EV sebesar 335 ribu.
Dengan jumlah itu, maka dibutuhkan sekitar 22.339 SPKLU untuk memenuhi pengisian mobil listrik di tempat umum.
Namun demikian, Darmawan menjelaskan, PLN tidak bisa bekerja sendiri dalam memenuhi kebutuhan SPKLU tersebut. Karena itu, PLN menawarkan skema bisnis menarik kepada berbagai mitra untuk ikut membangun infrastruktur stasiun pengisian kendaraan listrik di Indonesia.
“Mengingat kebutuhan yang besar, akan sangat baik jika kerja sama ini dapat terjalin dengan langkah ikut mendukung penambahan infrastruktur kendaraan listrik,” katanya.
Dalam mengajak kemitraan tersebut, PLN mengembangkan model bisnis SPKLU skema franchising dengan biaya investasi lebih terjangkau, komersial dan feasible.
Darmawan meyakini skema bisnis franchising ini akan menjadi opsi menarik bagi kedua pihak.
Komentar