Uji materi itu dicurigai sebagai siasat meloloskan Gibran yang terganjal syarat usia minimal cawapres 40 tahun.
GM tidak mau MK menjadi pelayan penguasa. Menurut dia, jika sampai Prabowo berpasangan dengan Gibran dan memenangi pilpres, taruhannya ialah generasi mendatang.
“Jika nanti Prabowo-Gibran/Jokowi menang, kita dan generasi anak kita akan mewarisi kehidupan politik yang terbiasa culas, nepotisme yang menghina kepatutan, lembaga hukum yang melayani kekuasaan,” tandasnya.
Oleh karena itu, GM bertekad menggagalkan skenario tentang Prabowo-Gibran.
Meski sudah sepuh, tokoh kelahiran 29 Juli 1941 itu tidak mau berdiam diri membiarkan sandiwara pemburu kekuasaan itu.
Tadinya Dia mengaku ingin pasif, hanya melukis, menulis, dan golput, tetapi yang dipertaruhkan Pilpres 2024 begitu besar.
Sebuah tanah air, sejumlah nilai-nilai kebajikan, sebuah generasi baru yang berjuta-juta.
“Saya putuskan untuk dalam usia lanjut ini, ikut mereka yang melawan untuk perbaikan. Mudah-mudahan teman-teman bersama saya,” tutur GM.
Ketika dimintai konfirmasi validitas surat tersebut, GM membenarkan bahwa surat itu memang dirinya yang menulis.
Surat tersebut, katanya, bukan sebagai ungkapan kemarahan tapi lebih kepada sebuah kesedihan karena telah terjadi penghianatan terhadap norma dan etika bernegara.
“Saya lebih sedih daripada marah. Sedih juga terhadap teman-teman yang terjerumus,” katanya.
Baca: Prabowo Tunjukkan Sikap Hormat kepada Try Sutrisno dan Para Senior
Komentar