gNews.co.id., Palu – Honorer yang tergabung dalam Aliansi Honorer Kota Palu datangi kantor DPRD Kota Palu, Selasa (4/11/2025), untuk mengadukan dugaan keberadaan honorer “siluman” yang dinyatakan lulus seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Dalam rapat dengar pendapat (RDP) tersebut, perwakilan Aliansi membeberkan sejumlah temuan janggal terkait peserta yang lolos formasi PPPK meski dinilai tidak memenuhi persyaratan.
Mereka menyebutkan ada honorer yang tidak pernah mengabdi di Kota Palu, namun tetap dinyatakan lulus.
Di Dinas Kesehatan Kota Palu, misalnya, seorang peserta yang diketahui bekerja selama enam tahun di Kabupaten Morowali hanya datang mengikuti ujian di Kota Palu dan kemudian masuk daftar kelulusan.
Sementara di Dinas Pendidikan, ditemukan honorer yang dinyatakan lulus walau tidak pernah bertugas di instansi tersebut. Bahkan salah satu nama yang dipersoalkan disebut berprofesi sebagai instruktur Zumba.
“Ini bapaknya yang kerja, tapi dia hanya datang ikut ujian,” ujar salah satu perwakilan Aliansi yang langsung disambut riuh peserta lainnya.
Aliansi Honorer juga mengungkapkan bahwa beberapa nama yang dinyatakan lulus tidak tercantum dalam database resmi kepegawaian.
Data tersebut, menurut mereka, telah disampaikan ke BKD Palu, namun hingga kini belum mendapat penjelasan yang memadai. Mereka pun mendesak agar seluruh data honorer yang dianggap bermasalah dipublikasikan secara terbuka.
RDP ini dipimpin Ketua Komisi A DPRD Kota Palu, Irsan Satria, dan dihadiri sejumlah anggota dewan, Inspektur Inspektorat Palu, perwakilan BKD, Kasat Pol PP, Dinas Pemadam Kebakaran, serta OPD terkait lainnya.
Sementara itu, Inspektorat Kota Palu diketahui sejak Senin (27/10/2025) melakukan pemeriksaan maraton terhadap pegawai berstatus PPPK Tahap 1 dan 2 tahun 2024 di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Palu.
Pemeriksaan tersebut bertujuan memastikan keabsahan data dan menelusuri dugaan keterlibatan honorer “siluman”








Komentar