Harsono menyebut, solusi untuk jalan Kebun Kopi sebenarnya sudah ada sejak beberapa tahun silam.
Namun, para pemangku kebijakan di daerah ini enggan mewujudkan itu. Termasuk wakil rakyat asal Sulteng yang duduk di Senayan, juga setengah hati memperjuangkan solusi jalan Kebun Kopi.
“Ini bicara keberpihakan dan cari keuntungan. Memang agak berat bagi orang-orang yang sudah bergelut dengan kenyamanan,” ungkapnya.
Jalan Kebun Kopi tegas Harsono, harus dipindahkan atau diarahkan ke tempat lain. Mesti ada solusi yang jelas.
Sekalipun jalur yang dilintasi merupakan area konservasi atau hutan lindung, jika itu demi kepentingan masyarakat luas, maka negara harus hadir.
“Kasihan negara dan masyarakat yang menggunakan jalan kebun kopi. Sementara yang dapat untung adalah mereka yang kecipratan pekerjaan proyek kebun kopi yang ada setiap tahun,” jelas Harsono.
Ia juga menyindir tenaga profesional di Sulteng yang seakan cuek dengan jalan kebun kopi.
Padahal banyak insinyur hebat yang bisa menangani masalah ini. Termasuk insinyur dan sarjana teknik yang bekerja di balai-balai Kementerian PUPR di wilayah Sulawesi Tengah.
“Saya tidak percaya kalau tenaga profesional yang merancang solusi jalan Kebun Kopi tidak ada di Sulawesi Tengah. Itu hanya alasan saja,” tandasnya.
Komentar