Dini, sebu sumber adalah operator komputer di kampus yang juga anak dari Direktur kampus AKPER Justitia Palu.
Sumber menyebut, teman-temannya selalu mendapat ancaman, dengan kalimat terkesan merendahkan alumni.
Seperti, dikatakan siswa Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Padahal biaya lebih banyak sendiri dari pada bantuan pemerintah. Kemudian sampai selesai mata kuliah dan wisuda tidak ada tunggakan.
“Teman-teman akan bademo di kampus, menanyakan kejelasan ijazah kami kapan bisa diberikan,” katanya.
Direktur AKPER Justitia Palu, Rabiah S.S, M. Kes, saat dikonfirmasi pada Sabtu (9/3/2024) sore tidak membalas pesan.
Demikian pula ketika dihubungi lewat sambungan telepon, Rabiah tidak menjawab walaupun terdengar nada dering masuk.
Sedangkan Dini, seorang yang disebut operator komputer tidak membalas pesan WhatsApp, padahal sudah centang dua.
Baca: Kadis Dikbud Provinsi Sebut Lulusan UT Istimewa Dibanding Kampus Lain
Komentar