Analisis tersebut kemudian didasari oleh menyusutnya angka ‘tidak tahu/tidak jawab’ (TTJ) di antara head to head para Ccapres.
Dalam survei kali ini, head to head Prabowo versus Anies memiliki persentase TTJ sebesar 20,5 persen. Sementara Prabowo versus Ganjar, angka TTJ-nya cenderung menurun, menjadi 14,1 persen.
“Jika kita pasangkan tadi di head to head yang ada Anies, TTJ itu 20 persen,” katanya.
Artinya apa, lanjut Hanta Yuda, hal penting yang ingin disampaikan adalah ada perpindahan dari pemilih Anies yang masuk ke Prabowo.
“Yang kemudian menyebabkan angka kedua bacapres berada di luar margin, unggul Prabowo. Itu poin penting yang bisa kita tafsir dari hasil ini, karena TTJ menyusut di 14,1 persen,” jelas Hanta Yuda.
Survei Poltracking Indonesia kali ini mengusung tema ‘Kekuatan Politik Elektoral Menuju Pendaftaran Capres-Cawapres 2024’ dan dilakukan pada periode 3-9 September 2023.
Jumlah responden pada survei ini sebanyak 1.220 orang, di mana pemilihan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling.
Margin of error survei ini mencapai +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Komentar