Kontroversi Musorprov KONI Sulteng, Dedi Irawan Kritik Arogansi Pelaksanaan Kegiatan: Tak ada Sikap Bijak, Penundaan Bentuk Keterpaksaan

gNews.co.id – Kontroversi terkait pelaksanaan Musyawarah Olahraga Provinsi atau Musorprov KONI Sulawesi Tengah (Sulteng) terus berlanjut.

Ketua Harian Persatuan Sambo Indonesia (Persambi) Sulteng, Dedi Irawan, menyoroti sikap Ketua KONI Sulteng, Nizar Rahmatu, yang dinilai tidak mengindahkan prinsip musyawarah dan transparansi dalam proses organisasi.

Dedi menilai bahwa pernyataan Sekretaris KONI Parigi Moutong yang menyebut sikap Nizar Rahmatu sebagai bijak dalam menunda Musorprov justru merupakan bentuk keterpaksaan, bukan kesadaran untuk menjaga kebersamaan dan soliditas organisasi.

Menurutnya, sejak awal, berbagai pihak dalam KONI telah menyampaikan keberatan dan meminta ruang diskusi sebelum Musorprov dilaksanakan.

Namun, bukannya membuka ruang komunikasi, pihak KONI Sulteng justru disebut menutup dialog dan memaksakan pelaksanaan Musorprov sesuai jadwal yang telah mereka tentukan.

“Kami sudah mencoba membangun komunikasi dan diskusi, tetapi yang terjadi adalah diabaikannya semua argumen yang kami sampaikan. Tidak ada jawaban yang jelas mengenai alasan percepatan Musorprov ini,” tegas Dedi Irawan Dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/3/2025).

Lebih lanjut, Dedi juga menyoroti keterlibatan pihak luar yang diduga dimobilisasi oleh panitia Musorprov untuk memperkeruh suasana.

Baca: Wajah Olahraga Sulteng Kembali Tercoreng? Musabab Musorprov Ricuh Lalai AD/ART dan Terkesan Dipaksakan

Komentar