gNews.co.id – Longsor yang menggerus badan jalan di ruas Kebun Kopi antara kilometer 60 hingga 61 menimbulkan keresahan bagi para pengendara yang melintasi jalur penghubung vital antara Sulawesi Tengah dan wilayah sekitarnya.
Kondisi ini telah berlangsung kurang lebih satu tahun tanpa penanganan, hingga akhirnya Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulteng menyatakan perbaikan segera dilaksanakan.
Imam, seorang sopir angkutan umum yang kerap melintas di jalur tersebut, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kondisi jalan yang rawan kecelakaan.
Menurutnya, hanya bahu jalan yang tersisa akibat longsor, sedangkan badan jalan aspal sudah hilang di bagian tertentu.
“Kami yang sering lewat sini was-was, karena jalannya sempit dan di sebelah langsung jurang. Cuma bisa dilalui satu mobil, kalau ketemu dari arah berlawanan harus antre,” ujar Imam, Selasa (10/6/2025).
Ia berharap pihak terkait segera melakukan penimbunan dan perbaikan agar tidak membahayakan pengendara, terutama saat melewati tanjakan di mana harus menunggu kendaraan dari arah atas melintas lebih dulu.
“Yang bahaya itu kalau kita mendaki, menunggu yang dari atas turun. Jalannya sempit sekali di sebelah jurang. Kita lewat di pinggir aspal yang longsor. Jalan aspalnya di tengah so (sudah) tidak ada,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala BPJN Sulteng, Dadi Muradi, memastikan bahwa perbaikan akan dilakukan tahun ini melalui kontrak preservasi jalan. Proyek tersebut telah dikontrakkan dan proses pengerjaan sudah dimulai.
“Barusan berkontrak, om. Tahun ini dikerjakan, tks (terima kasih),” tulis Dadi melalui pesan WhatsApp, Rabu (11/6/2025).
Komentar