Tiga Kabupaten Komitmen Tingkatkan Cakupan Peserta Aktif JKN Menuju UHC, Gubernur Anwar: Jika Tak Bisa Tangani, Itu Jadi Dosa Pemimpin

gNews.co.id – Tiga kabupaten di Sulteng menyatakan komitmennya untuk meningkatkan persentase cakupan peserta aktif Jaminan Kesehatan Nasional atau JKN menuju target Universal Health Coverage (UHC) Prioritas.

Ketiga Kabupaten tersebut, yakni Kabupaten Donggala, Parigi Moutong, dan Kabupaten Sigi.

Hal ini disampaikan dalam rangkaian program sinergitas antara BPJS Kesehatan dan inisiatif BERANI Sehat yang digagas pemerintah daerah.

UHC Prioritas merupakan skema perlindungan kesehatan universal yang bertujuan menjamin akses layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Sulteng.

Syarat utama untuk mencapainya adalah cakupan peserta JKN harus melebihi 90 persen dari total penduduk, dengan tingkat keaktifan peserta minimal 80 persen di setiap kabupaten/kota.

Dalam pertemuan yang dihadiri Gubernur Sulteng Anwar Hafid dan Wagub dr. Reny A. Lamadjido, para bupati dan Pj. Bupati dari ketiga kabupaten tersebut menyatakan kesanggupannya untuk mengejar target cakupan peserta aktif JKN hingga 25 Maret 2025.

Gubernur Anwar Hafid menegaskan ‘Berkah Ramadan pada hari ini sepakat BERANI Sehat terwujud’.

“Dan kita deklarasi UHC prioritas pada tanggal 13 April 2025,” tegas Gubernur Anwar Hafid.

Dia juga menekankan bahwa kesehatan adalah hak dasar rakyat yang wajib dipenuhi oleh pemimpin.

Kesehatan adalah hak dasar rakyat yang wajib dipenuhi pemimpin guna mengurangi beban kehidupan rakyat melalui tersedianya jaminan kesehatan yang bisa diakses masyarakat untuk berobat.

“Jika kita tidak bisa menangani ini, maka itu menjadi dosa pemimpin karena membiarkan rakyat menahan sakit sendiri di rumah,” jelas Gubernur yang juga Ketua DPD.Partai Demokrat Sulteng ini.

Simulasi Cost Sharing dan Data Peserta Nonaktif

Deputi Direksi Wilayah X BPJS Kesehatan, Sofyney, memaparkan simulasi cost sharing (pembagian anggaran) antara pemerintah provinsi dan ketiga kabupaten untuk memenuhi persyaratan UHC Prioritas.

Dia juga menyajikan data terpilah potensi peserta nonaktif yang perlu diaktifkan kembali.

Berdasarkan data yang disampaikan, Kabupaten Donggala perlu mengaktifkan sekitar 16.741 peserta, Sigi sebanyak 21.701 peserta, dan Parigi Moutong sekitar 9.800 peserta.

Sofyney berharap pemerintah provinsi dan kabupaten dapat segera menyepakati besaran cost sharing serta menentukan segmen peserta nonaktif yang menjadi prioritas untuk diaktifkan sebelum batas waktu 25 Maret 2025.

Baca: Gubernur Sulteng Ancam Pengecer dan Pangkalan Jual Gas Elpiji 3 Kg di Atas HET, Anwar Hafid: Langsung Tutup Saja!

Komentar