gNews.co.id – Mentan Andi Amran Sulaiman dan Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara menandatangani kesepakatan strategis untuk pembangunan, pengembangan, dan pemberdayaan kawasan transmigrasi secara terintegrasi.
Dilansir dari akun WatsApp Kementrian Pertanian RI, Rabu (15/1/2025), penandatanganan ini berlangsung pada 9 Januari 2025 pekan lalu, sebagai bagian dari upaya percepatan swasembada pangan nasional sesuai arahan Presiden RI Prabowo Subianto.
Kesepakatan ini mencakup pengembangan kawasan transmigrasi sebagai pusat produksi pangan berbasis kluster modern, pemberdayaan transmigran melalui pelatihan keterampilan, serta pemanfaatan teknologi pertanian terbaru.
Dalam transformasi ini, kawasan transmigrasi akan diarahkan menjadi wilayah unggulan yang mampu menghasilkan produk pangan berkualitas sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani dan transmigran.
“Kita bekerja bersama membangun cluster, membangun episentrum ekonomi baru di desa, yaitu pertanian trandisional menunu pertanian moderen,” ujar Mentan Andi Amran Sulaiman.
Pendekatannya, kata Dia, dilakukan secara holistik, dan nanti Kementrian Pekerjaan Umum yang akan membangun perumahannya.
Sedangkan Kementrian Pertanian mencetak sawah, menyiapkan alat dan mesin pertanian.
“Sehingga masyarakat, seperti dikatakan Pak Menteri Transmigrasi, petani dan juga transmigrasi ini lebih sejahtera saat dia tinggalkan kampung halamannya,” katanya.
Kolaborasi ini tidak hanya untuk mempercepat swasembada pangan, tetapi juga menciptakan ekosistem transmigrasi yang produktif dan berdaya saing.
Sementara, Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara mengaku sudah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementan RI dan Kementrian Transmigrasi.
Menurutnya, inu menegaskan bahwa program ini menjadi tonggak penting dalam pemerataan pembangunan di daerah-daerah pelosok.
“Sebagai bentuk tindak lanjut bagaimana sinergi dan kolaborasi antara Kementrian Transmigrasi dan Kementrian Pertanian untuk meningkatkan swasembada pangan,” ujar Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah.
Hal ini katanya, sudah digariskan dan sudah dicita-citakan bersama. Tak hanya itu, MoU juga akan berkembang pada peningkatan sektor lainnya.
“Insy Allah nanti pada ujungnya adalah bagaimana meningkatkan pertumbuhan lebih dari 8 persen sebagaimana yang sudah digariskan oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto,” ungkapnya.
Dengan pendekatan integrasi ini, Menteri Muhammad Iftitah, yakin transmigran akan lebih berdaya secara ekonomi dan mampu memberikan kontribusi besar bagi ketahanan pangan nasional.
Program ini akan dimulai dengan mengidentifikasi potensi wilayah transmigrasi untuk pengembangan pertanian, perikanan, dan peternakan secara terpadu.
Pemerintah juga berkomitmen menyediakan infrastruktur pendukung, seperti irigasi, jalan akses, serta fasilitas pelatihan dan pemasaran hasil produksi.
Arahan strategis Presiden Prabowo Subianto untuk percepatan swasembada pangan ini sekaligus menjadi langkah konkret dalam menjadikan Indonesia sebagai salah satu lumbung pangan dunia.
Pemerintah berharap, sinergi antarlembaga ini dapat mendorong peningkatan produksi pangan dan memperkuat ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Kesepakatan ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat peran sektor pertanian dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat di kawasan transmigrasi.
Baca: Kemensos dan Kementerian PPPA Bentuk Tim Rumuskan Program Kolaborasi Strategis
Komentar