gNews.co.id – Apel Gabungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) yang dipimpin langsung oleh Gubernur Rusdy Mastura terasa berbeda dari biasanya pada Senin (17/2/2025).
Apel yang digelar di halaman kantor gubernur ini menjadi panggung terakhir bagi Gubernur Cudy saaan karib Rusdy Mastura yang dalam hitungan kurang dari tiga hari lagi akan meletakkan jabatannya pada 20 Februari 2025.
Dengan suara serak dan penuh haru, Gubernur Cudy menyampaikan permohonan maaf dan ucapan terima kasih yang tulus kepada ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang telah membersamainya dalam membangun Sulteng selama masa kepemimpinannya.
“Dengan segala kerendahan hati, saya dan Bapak (Wakil Gubernur) Ma’mun Amir memohon maaf sebesar-besarnya jika selama menjalankan amanah kepemimpinan ini terdapat tutur kata, sikap, atau kebijakan yang kurang berkenan. Kami juga mohon pamit karena tinggal menghitung hari menuju akhir jabatan,” ungkapnya dengan ekspresi sedih dan mata berkaca-kaca.
Banyak ASN yang terenyuh mendengar pidato tersebut. Mereka mengingat perjalanan sosok pemimpin yang humanis, karismatik, dan visioner. Gubernur Rusdy Mastura dikenal sebagai sosok ayah dan kakak yang dicintai rakyat, yang telah membawa Sulteng menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan peradaban di Kawasan Timur Indonesia.
Selama masa kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Ma’mun Amir, Gubernur Cudy telah mengukir banyak prestasi gemilang.
Di antaranya adalah menuntaskan pemulihan pascabencana tahun 2018, menurunkan angka kemiskinan sebanyak lebih dari 21 ribu jiwa, menjaga inflasi terkendali hingga 0,02 persen, serta mencapai pertumbuhan ekonomi tertinggi nomor dua secara nasional.
Selain itu, pasangan gubernur dan wakil gubernur ini juga berhasil membangun Masjid Raya Baitul Khairaat senilai 368 miliar rupiah yang dibiayai murni dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Mereka juga meningkatkan layanan kesehatan, khususnya layanan bedah jantung, kanker, dan saraf di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata.
Salah satu prestasi bersejarah yang patut dicatat adalah keberhasilan mereka mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sulteng dari hanya 900 miliar rupiah menjadi 2,2 triliun rupiah.
Hal ini membuat Sulteng menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang mandiri dan tidak terlalu bergantung pada dana transfer dari pemerintah pusat.
Dalam pidatonya, Gubernur Cudy berpesan agar ASN dan pemerintah daerah tetap menjaga semua yang telah dibangun selama ini.
Ia juga menekankan pentingnya meningkatkan PAD hingga mencapai 5 triliun rupiah di masa mendatang.
“Tolong jaga semua yang sudah kami buat. Ke depan, kita harus meningkatkan PAD sampai 5 triliun. Kalau ini bisa kita dapatkan, kita bisa membangun sendiri negeri ini tanpa bergantung,” katanya.
Gubernur Cudy juga menyampaikan harapannya agar agenda peningkatan PAD tetap menjadi prioritas utama pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Gubernur terpilih, Anwar Hafid dan Wakil Gubernur, Reny A. Lamadjido.
Ia yakin bahwa kedua pemimpin baru tersebut mampu berinovasi dan melakukan loncatan pembangunan yang lebih besar.
“Tanpa PAD, apa yang bisa kita buat? Kalau kita tidak kreatif, apa jadinya? Syukur yang mengganti saya adalah seorang doktor dan dokter yang jauh lebih pintar,” ujar Cudy dengan nada optimis.
Pada apel tersebut, Gubernur Cudy juga menyerahkan secara simbolis Surat Keputusan (SK) pensiun kepada pejabat administrator dari Dinas Kesehatan yang memasuki masa purnabakti.
Setelah apel usai, para kepala perangkat daerah dan ASN berebutan untuk menjabat tangan dan berfoto bersama dengan gubernur dan wakil gubernur yang akan segera mengakhiri masa jabatannya.
Dengan semangat yang tak pernah padam, Gubernur Cudy mengajak seluruh ASN untuk tetap bersatu, kompak, dan mendukung penuh pemimpin baru dalam membangun daerah tercinta.
“Mari membangun tekad karena kita negeri kaya yang banyak potensi. Semua harus bisa kita kembangkan,” tandasnya.
Komentar