Di sisi lain, Bupati Amran membantah keterkaitan Suardin Amsal atau Bolong dengan proyek tersebut.
“Itu (pekerjaan) Tommy. Tidak ada kaitannya dengan Bolong ini,” tegas Amran.
Ia meminta nama Bolong tidak dibawa-bawa dalam pengerjaan RTH Tanjung Batu.
Kritik dari Warga dan Anggota DPRD
Revitalisasi RTH Tanjung Batu, yang merupakan proyek strategis Pemerintah Kabupaten Tolitoli, justru menuai kritik dari masyarakat.
Warga mempertanyakan mengapa pekerjaan pengecoran lantai tetap dilakukan saat hujan deras. Diduga, hal ini dilakukan untuk mengejar target waktu pengerjaan yang hanya 100 hari kalender.
Proyek ini juga mendapat sorotan dari anggota DPRD Tolitoli, Rihard Adrianto. Politikus PKB yang akrab disapa Didi ini menegaskan ketidaksetujuannya terhadap pengerjaan konstruksi dalam kondisi hujan, karena dapat mempengaruhi kualitas hasil pembangunan.
“Bagus sekali beritanya, sebagai peringatan agar pelaksanaan proyek RTH Tanjung Batu betul-betul dikerjakan sesuai RAB yang ada,” ujarnya. Didi menegaskan bahwa sorotan ini akan menjadi perhatian serius DPRD untuk diawasi lebih lanjut.
Hingga berita ini diturunkan, proyek revitalisasi RTH Tanjung Batu masih terus dipantau oleh berbagai pihak, termasuk masyarakat setempat yang menginginkan transparansi dan kualitas terbaik untuk ikon kota mereka.
Baca: RTH Bikin Resah, Sesal Anggota Dewan Mengapa CV Tolis Perkasa Kerja saat Hujan Belum Reda?
Komentar