RTH Bikin Resah, Sesal Anggota Dewan Mengapa CV Tolis Perkasa Kerja saat Hujan Belum Reda?

gNews.co.id – Anggota DPRD Kabupaten Tolitoli, Rihard Adrianto menyambut positif dan mengapresiasi sorotan media serta warga terhadap pelaksanaan pekerjaan proyek revitalisasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) wisata Tanjung Batu.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menegaskan bahwa pengawasan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk memastikan pembangunan berjalan sesuai rencana.

Hal ini disampaikannya menanggapi pemberitaan dan keprihatinan masyarakat yang mempertanyakan metode kerja kontraktor yang tetap melanjutkan pengecoran di tengah hujan deras.

“Bagus sekali beritanya, sebagai peringatan agar pelaksanaan kegiatan proyek RTH di Tanjung Batu betul-betul dikerjakan sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang sudah ada,” tegas anggota DPRD Tolitoli dari daerah pemilihan (dapil) 1 itu, ketika dihubungi pada Selasa (7/10/2025).

Didi sapaan karib Rihard Adrianto secara tegas menyatakan ketidaksetujuannya jika ada pekerjaan konstruksi, terutama pengecoran, yang dipaksakan saat hujan turun. Menurutnya, praktik semacam itu berpotensi menurunkan kualitas hasil akhir pembangunan.

Komitmen Pengawasan dari DPRD

Didi mengakui bahwa sorotan warga terhadap proyek senilai Rp1,3 miliar ini akan menjadi perhatian serius bagi DPRD Tolitoli. Ia berkomitmen untuk mengawal persoalan ini.

“Yang jelas, itu (sorotan) menjadi atensi untuk kita awasi,” katanya.

Dia menjelaskan bahwa pekerjaan konstruksi yang dilakukan dalam kondisi hujan, khususnya pengecoran, dapat mempengaruhi kekuatan dan daya tahan struktur beton, yang pada akhirnya berisiko menyebabkan kerusakan dini.

Ajakan untuk Masyarakat Tetap Kawal Pembangunan

Di tengah sorotan yang mencuat, Didi tetap meminta agar masyarakat tidak kendor dan terus berpartisipasi aktif dalam mengawasi seluruh tahapan pembangunan di Kabupaten Tolitoli.

Ia meyakini bahwa pembangunan yang melibatkan partisipasi warga akan menghasilkan output yang lebih baik dan tepat sasaran.

“Kami tetap berharap masyarakat ikut mengawasi jalannya proyek RTH tersebut,” jelas Didi.

Dia menegaskan bahwa keterlibatan masyarakat tidak boleh dihalangi atau ditolak. Model pembangunan partisipatif, termasuk mengawasi pekerjaan proyek yang dinilai tidak sesuai aturan, adalah bagian dari kontrol sosial yang sehat.

“Supaya hasil akhir proyek bisa selesai tepat waktu, sekaligus bisa bermanfaat untuk masyarakat,” tandasnya.

Latar Belakang Sorotan

Seperti diberitakan sebelumnya, pekerjaan lanjutan revitalisasi RTH Tanjung Batu yang dikerjakan oleh CV Tolis Perkasa menuai sorotan warga.

Baca: Proyek Revitalisasi Rp1,3 M Tanjung Batu Tolitoli Disorot: Pekerjaan Digenjot saat Hujan, Kualitas Dipertanyakan

Komentar