Ancaman Sesar Aktif di Balik Tambang Emas Anak Usaha BRMS: PT CPM Disebut Belum Berikan Kesejahteraan Warga Poboya

gNews.co.id – Pemerhati lingkungan menyayangkan belum adanya sikap tegas dari pemerintah ihwal aktivitas tambang emas PT CPM di Kelurahan Poboya Kota Palu.

Adalah Risdianto, pemerhati lingkungan hadir sebagai narasumber dalam kegiatan
seminar terbuka bertajuk Evaluasi Perizinan PT CPM di Kota Palu pada Rabu (13/2/2025).

Dia menyoroti ketidaktegasan Pemerintah Daerah dalam mengawasi aktivitas PT Citra Palu Mineral (CPM).

Menurutnya, wilayah Poboya yang berada di kedalaman 40 meter memiliki sesar aktif yang dapat mengancam keselamatan masyarakat Kota Palu jika eksploitasi terus dilakukan secara besar-besaran.

“Selain itu, PT CPM juga belum memberikan dampak signifikan bagi kesejahteraan warga maupun lingkungan masyarakat. Ini adalah bentuk ketidakadilan yang harus segera diatasi,” tegas Risdianto.

Sebagai pegiat lingkungan yang pernah terlibat dalam pengorganisasian masyarakat Poboya, Risdianto menyerukan kepada pemerintah untuk segera mengevaluasi izin operasi anak usaha BRMS ini di wilayah tersebut.

“Pemerintah harus memprioritaskan keselamatan dan kesejahteraan rakyat, bukan kepentingan korporasi,” tandasnya.

Sementara itu, perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sulawesi Tengah, yang seharusnya hadir sebagai narasumber utama, tidak hadir tanpa konfirmasi.

Ketua Panitia, Moh. Faturrahman, menyatakan kekecewaannya atas ketidakhadiran tersebut.

“Kami sudah mengonfirmasi kehadiran DLH jauh sebelum acara ini digelar. Ketidakhadiran mereka tanpa pemberitahuan sebelumnya sangat disayangkan dan menunjukkan kurangnya keseriusan pemerintah dalam menangani isu ini,” ujarnya.

Seminar ini mendapat antusiasme tinggi dari peserta, yang terdiri dari mahasiswa, masyarakat umum, aktivis LSM, dan perwakilan ormas.

Diskusi berlangsung dinamis dengan berbagai masukan dan rekomendasi yang ditujukan kepada pemerintah dan pihak terkait untuk segera menindaklanjuti evaluasi perizinan PT CPM.

Diketahui, seminar terbuka ini digelar oleh Kelompok Pemuda Mahasiswa yang tergabung dalam ‘Kelompok Ruang Dialog Pemuda Mahasiswa’.

Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, masyarakat, aktivis LSM, serta perwakilan organisasi masyarakat.

Seminar ini digelar sebagai respons kritis terhadap aktivitas pertambangan PT Citra Palu Mineral (CPM) di Kelurahan Poboya, yang dinilai telah menimbulkan berbagai persoalan lingkungan dan sosial yang serius.

Tiga narasumber hadir dalam seminar ini, mewakili unsur pemerintah, akademisi, dan pemerhati lingkungan.

Baca: PT CPM di Bawah Anthoni Salim dan Macmahon: Konflik Sosial serta Kerusakan Lingkungan yang Semakin Parah

Komentar