gNews.co.id – Proyek Revitalisasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) Tanjung Batu di Kabupaten Tolitoli, yang direncanakan senilai Rp1,3 miliar pada tahun 2025, menuai sorotan setelah pengerjaan pengecoran dilakukan di tengah hujan deras.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Tolitoli, Syafruddin A. Rahman memberikan penjelasan.
Syafruddin membenarkan bahwa pengecoran lantai RTH beberapa hari lalu memang dilakukan dalam kondisi hujan. Namun, ia menegaskan bahwa hal itu merupakan tindakan terpaksa.
“Pada saat pengecoran belum hujan. Tiba-tiba hujan turun di tengah pekerjaan. Dalam kondisi tertentu, pengecoran tetap bisa dilakukan saat hujan, asal ada perlakuan khusus,” jelas Syafruddin ketika dikonfirmasi via telepon WhatsApp, Rabu (8/10/2025).
Lebih lanjut, Kadis Perkim ini berargumen bahwa penghentian pekerjaan secara mendadak justru dapat menimbulkan kerugian bagi kontraktor, terutama jika campuran semen dan pasir telah dibuat dalam jumlah besar.
“Meski dalam kondisi hujan, tidak apa-apa dilakukan pekerjaan konstruksi, asalkan campuran semen dan pasir sudah terlanjur dibuat dalam jumlah yang banyak. Penghentian pekerjaan justru bisa menyebabkan kerugian,” katarnya.
Meski demikian, Syafruddin mengakui, hal seperti itu tidak dianjurkan, kecuali dalam keadaan darurat seperti yang dikemukakan Syafruddin.
Ia juga memaparkan teknis pengerjaan dalam kondisi hujan.
“Pengecoran saat hujan bukan tidak bisa dilakukan, tapi harus dipastikan campurannya tidak mengalir, tidak terlalu encer. Dan setelah dicor, segera ditutup agar tidak terkena air langsung,” ungkap Syafruddin.
Ia mengaku telah meninjau langsung lokasi proyek. Ia menjelaskan bahwa pekerjaan yang dilakukan saat hujan adalah pembuatan rabat beton tanpa struktur bagian bawah.
“Itu cuma rabat beton, bukan struktur bangunan. Jadi tidak perlu pondasi khusus di bawahnya,” jelasnya.
Proyek Dikerjakan oleh Perusahaan Sewaan dan Kontraktor Ko’ Bolong
Dalam kesempatan yang sama, Syafruddin membenarkan bahwa proyek revitalisasi RTH Tanjung Batu ini dikerjakan dengan menggunakan perusahaan sewaan, yaitu CV Tolis Perkasa.
Baca: RTH Bikin Resah, Sesal Anggota Dewan Mengapa CV Tolis Perkasa Kerja saat Hujan Belum Reda?
Komentar